Minggu, 03 November 2013

Versi Teks One Piece Chapter 726 Indonesia

Assalamualaikum Wr.Wb
Hai Sahabat Blogger Kali Ini Saya Akan Share Tentang Manga/Anime One Piece.....

Versi Teks One Piece Chapter 726


..

Setelah Sai jatuh ke lubang itu, satu per satu
peserta lainnya juga mulai berjatuhan. Si
manusia jaket, si tinju peledak Ideo, bahkan
Boo juga kini sudah berada di lubang itu,
tempat di mana para peserta yang kalah bisa
dikatakan dibuang.
"Kakek!! Kakak!!" Boo kaget. "Ukh, tempat ini
busuk sekali, di mana kita ini sebenarnya,
hah!?? Kenapa banyak mainan dan tumpukan
sampah di mana-mana!??"
"Jadi kau jatuh juga ya Boo.." Sai sudah duduk
di atas tumpukan sampah sama seperti yang
lain. "Dimana katamu? kami juga ingin tahu di
mana kami berada sekarang.." ucapnya, dan,
"Oh iya, jangan berdiri di sana terus, pasti
masih banyak lagi peserta yang akan
berjatuhan kemari." lanjutnya.

One Piece Chapter 726 - Keluarga Riku
teks by beelzeta

Di sisi lain tempat itu, tampak juga Ricky si
mantan Gladiator sedang memandangi
tempat sekitar. "Aku tak menyangka di bawah
negeri ini ada tempat pembuangan besar
seperti ini.." ucapnya.
Di belakangnya, Kapten pasukan Dressrosa
yang juga dibuang di tempat itu sambil
gemetar bertanya, "Maaf jika aku salah, tapi..
apakah anda.. mungkinkah kalau anda itu
Raja Riku?"
"Raja Riku!??" orang-orang kaget.
"Raja Riku? Mustahil, bukankah ia sudah
mati??"
"Shihaha, raja Dressrosa sebelumnya
kudengar orang yang kejam.."
Akhirnya gladiator itu pun membuka penutup
kepalanya. "Kurasa percuma aku
menyembunyikannya lagi, terlebih kita berada
di tempat seperti ini. Benar apa yang kau
katakan, kapten Tank, tapi jangan panggil aku
raja lagi.."
"Sekarang aku hanyalah lelaki tua, lelaki tua
penuh dosa yang bahkan tak bisa
menyelamatkan cucunya sendiri." ucapnya,
mantan raja Dressrosa, Riku Doldo ketiga,
kakek dari Rebecca.
"Itu Raja Riku!!"
"Dia masih hidup!!"
"Raja Riku!! Jadi anda selamat!!" Kapten Tank
terharu sampai meneteskan air mata. "Sudah
lama ya, hiks, sekarang aku.. bawahannya
Dofla.."
"Tak perlu mengatakannya lagi, aku sudah
tahu." ucap raja Riku. "Sebenarnya kau
mengawasi Viola, kan? Mana mungkin aku
meragukan orang sesetia dirimu. Pasti ini
sulit bagimu.."
"Tidak.. ini tak ada apa-apanya dibanding apa
yang telah anda jalani.."
"Hei, raja Riku!!" Raja Prodence, Elizabello
baru menyadarinya dan kemudian iapun
menghampiri lelaki tua itu. "Oh, Raja
Prodence.." raja Rku menyambutnya dengan
baik. "Lama ya tidak jumpa, kau sudah
berkali-kali menyelamatkan negeriku!! Aku
senang kau selamat!!" Raja Prodence
memeluk raja Riku erat-erat.
"Hei, hei.." raja Riku yang sudah tua sampai
tak bisa bergerak.
"Sejak kau menghilang, negeri ini kehilangan
keseimbangannya dan terus berperang. Aku
sudah muak dengan ini semua." ucap raja
Prodence.
"Elizabello!! Kau mungkin muak, tapi kalau
seseorang menangis, orang lain tertawa!"
ucap Sai dengan tampang kesal sambil
menunjuk sang raja. "Ada orang yang tertawa
sambil mengendalikan perang dan terus
membunuh!!"
"Menjual persenjataan ke negeri-negeri yang
berperang!!" lanjut Boo, adiknya.
"Broker itu dikenal dengan sebutan Joker,
yang merupakan nama Doflamingo di dunia
bawah. Namun, aku tak tahu dimana senjata
itu dibuat dan disimpan." ucap Qinjao.
"Selama negeri kami, negeri bunga sedang
berperang, dia menjual senjata ke musuh
kami.."
"Berdasarkan perintah dari raja negeri bunga,
kami Happou Navy sebenarnya datang kemari
untuk menghentikan penyelundupan senjata
itu!! Raja Riku, akibat ulahmu Doflamingo
menjadi raja, dan itu telah menyebabkan
begitu banyak masalah pada negeri
tetangga!!" bentak Sai.
"Benar sekali, Elizabelo-sama!!" Dagama
mendukung Sai. "Kita juga jadi banyak
berhutang terimakasih pada Dressrosa!! Tapi
sekarang nama Raja Riku.."
"Diam kau Dagama!!" bentak kapten Tank.
"Seseorang yang sepuluh tahun lalu tak ada di
sana untuk melihat secara langsung tak
berhak untuk mengeritik raja!!"
"Biarkan saja, Tank.." ucap raja Riku, seolah
membiarkan dirinya terus dicela oleh orang-
orang. Meski perlahan, mulai terlihat fakta
yang sesungguhnya mengenai raja yang
katanya dibenci oleh seluruh penduduk
Dressrosa itu.
"Raja Riku, aku juga merupakan tentara dari
pasukan yang dulu.." seseorang di belakang
raja Riku tiba-tiba ikut bicara. "Aku juga.. Raja
Riku!!" yang lain pun menyusul. Bahkan tak
hanya manusia, beberapa boneka yang
kelihatannya sudah rusak pun kembali
bangkit.
"Uwaah!! Mainannya bergerak!?? Bukannya
mereka sudah rusak dan mati!??"
Tentara-tentara dari pasukan lama dan
boneka-boneka itu menunduk dan kemudian
memberi hormat pada Raja Riku.
"Tentara pasukan Dressrosa yang lama.. dan
bahkan mainan menunjukkan hormat
mereka??" orang-orang terutama generasi
yang lebih muda kaget. "Kenapa? bukankah
Raja Riku itu adalah orang yang dibenci oleh
penduduknya??"
Di sisi lain tempat itu, Hack si manusia ikan
secara diam-diam tampak sedang
berkomunikasi dengan dunia luar
menggunakan denden mushi. "Kalau ada
jebakan besar seperti ini, lantai bawah ini
mungkin masih menyimpan rahasia lain di
dalamnya.." bisiknya pelan. "Ok, teruslah
mencari.." ucap seseorang yang ia ajak
berkomunikasi.
Kembali ke sisi Sai, sesuatu semacam lendir
yang besar dan lengket tiba-tiba saja meraih
tubuhnya dan kemudian menariknya menuju
lubang-lubang yang ada di langit-langit
ruangan luas itu. "A-apa yang terjadi!!???"
"Kakak!!!"
"Sai!!!"
Di atas sana, seorang manusia lendir tampak
memberi perintah pada boneka berbentuk
kera. "Sudah selesai, jangan khawatir."
ucapnya. "Kau tak boleh menyakiti manusia,
kau harus mematuhi perintah keluargamu.
Patuhilah aturan yang ada, para peserta ini
semuanya tipe kekuatan, teruslah berjalan
dan ketika kau sampai di pintu keluar, kau
akan menemukan pabrik dan pelabuhan
komersil, bekerjalah di sana."
Boneka kera yang tampaknya merupakan
peserta buangan yang baru saja diubah
menjadi mainan itu menuruti permintaan
orang tadi, meski dalam hati, "Apa-apaan ini!?
Aku tak bisa mengendalikan tubuhku, aku tak
bisa menolak perintahnya! apa yang terjadi
padaku!??"
Beralih ke tempat lain, di kolesium, penjara
tempat teman-teman gladiator Rebecca
dikurung, tampak Luffy masih ada di sana,
bersama dengan tawanan-tawanan itu
menyaksikan pertarungan lewat layar
proyektor. Namun tentu saja, para tawanan di
dalam sementara Luffy berada di luar jeruji
besi.
"Maju Rebecca!! Hei, kenapa si kubis, ayo
perlihatkan Rebecca!!" teriak Luffy.
"Hmm, aku tak akan bisa melihatnya kalau
terus di sini." Luffy kemudian bersiap untuk
pergi. "Aku ingin memberi dukungan secara
langsung." ucapnya.
"Ah.."
"Tapi ngomong-ngomong," Luffy
menghentikan langkahnya, "Kupikir semua
orang di negeri ini bahagia, tapi kelihatannya
kalian tidak begitu??"
"Yang kau lihat itu merupakan dunia cerah
bagi para pemenang." ucap tawanan.
"Doflamingo membagi penduduk menjadi
dua kelompok, pemenang yang mematuhi
peraturan, dan pecundang yang tidak patuh,
sama seperti pemerintah dunia."
"Para pecundang diperlakukan seperti
sampah. Kalau kau menyembunyikan sampah
di kegelapan, maka negerimu akan terlihat
menarik, iya kan?"
Luffy kemudian teringat akan masa lalunya
dulu. Di masa kecilnya, saat masih bersama
dengan Ace, Sabo, mereka juga sempat
merasakan bagaimana negeri bangsawan
yang dalamnya terlihat sangat bahagia,
namun mengorbankan orang-orang
pinggiran di luar, memperlakukannya seperti
sampah.
"Jadi ini mirip negeri tempatku tumbuh ya.."
ucap Luffy.
"Kalau kau mulai mempertanyakan apa yang
kau lihat, kau akan menemukan banyak
keganjilan di negeri ini. Kami bahkan merasa
ada kegelapan yang lebih dalam lagi di sini,
jadi kau berhati-hatilah." ucap tawanan tadi
sebelum akhirnya Luffy benar-benar pergi.
Setelah keluar dari ruangan itu, tampak di luar
si nyentrok Bhartolomew sudah menunggu.
"Aaaaaaahhhh!!!!" Bhartolomew begitu
senang sampai menangis saat melihat Luffy
muncul.
Di taman bunga, di sisi Usopp dan para
mahluk kerdil pasukan Riku, "Menurut cerita
kuno, keluarga kami yaitu keluarga Tontatta
pergi berkelana menyeberangi lautan untuk
mencari persediaan yang tak kami miliki di
negeri kami. Namun kemudian, manusia
besar menemukan kami dan keluarga
kamipun mulai berkurang sedikit demi
sedikit." jelas raja Tontatta.
"Tapi kemudian, raja dari negeri tetangga
yaitu Dressrosa menjanjikan persediaan dan
keamanan bagi kami dengan syarat kami
harus mau bekerja. Nama raja itu adalah
Donquixote, yang masih berkuasa sembilan
ratus tahun yang lalu. Namun, itulah bagia
terburuk dari sejarah Tontatta."
"Itu adalah awal dimulainya era perbudakan
kami. Keluarga kerajaan begitu kejam dan
kasar, dan raja itu seperti iblis bagi kami. Dia
memaksa kami untuk bekerja di bawah
tanah, tak terlihat oleh siapapun. Sementara,
manusia-manusoa besar hidup di atas
dengan kekayaan dan kemegahan yang
diciptakan oleh Tontatta."
Sambil mendengar cerita itu, orang-orang
kecil Tontatta menangis. Raja Tontatta terus
melanjutkan ceritanya, "Aku tak tahu apa
yang terjadi pada seratus tahun yang hilang,
tapi delapan ratus tahun yang lalu, raja baru
terlahir di Dressrosa, ialah Raja Riku!!"
Saat mendengar nama Raja Riku, orang-orang
Tontatta yang tadi menangis berubah
menjadi senang dan bersemangat, seolah ini
merupakan bagian terbaik dari cerita itu.
"Raja Riku yang mendengar apa yang telah
terjadi pada kami orang-orang kecil di dunia
bawah terus bersujud meminta maaf sambil
menangis, dan kemudian ia memutuskan
untuk mengganti rugi kami atas apa yang
sudah terjadi."
"Dia bilang kalau kami boleh mengambil
apapun yang kami butuhkan dari negeri ini,
dan kami tak perlu bekerja. Dia menganggap
itu sebagai tindakan peri dan berhasil
meyakinkan orang-orang. Itulah awal dari
legenda peri di negeri ini."
Tak hanya para manusia kecil, Franky pun
tampak terhary mendengar cerita itu.
"Negeri ini waktu itu dipimpin oleh Raja Riku,
raja baik hati yang sering membantu negeri
tetangga yang sedang berada dalam
kesusahan. Negeri ini waktu itu mungkin
bukan negeri yang kaya, namun perlahan
negeri ini berubah menjadi tanah indah yang
penuh dengan bunga."
"Inilah bagaimana ikatan delapan ratus tahun
yang lalu antara Tontatta dan keluarga Riku
lahir. Namun setelah sembilan ratus tahun
berlalu, sekarang, Doflamingo, pewaris tahta
keluarga Donquixote muncul dan mencoba
kembali mengulang sejarah kelam yang
pernah terjadi. Lima ratus rekan kami
termasuk putriku Moncherry telah jatuh ke
tangannya."
"Era itu tak boleh kembali!!!" seru orang-
orang Tontatta.
"Yeahh!!! Kita harus bertarung untuk
menghentikannya!!!"
"Ya, kembalinya keluarga Donquixote
berdampak buruk baik bagi Tontatta maupun
Dressrosa." ucap si tentara mainan.
"Aku juga memikirkan hal yang sama!!" ucap
Usopp.
"Tentu saja, Ussoland!!" ucap orang-orang
Tontatta.
"Usoland!!!"
"Uukh, Raja Riku benar-benar orang yang
baik. Dia bahkan ramah pada mahluk kerdil
seperti kalian.." ucap Franky sambil mengusap
air matanya.
"Orang kerdil!!??"
"Maksudku dalam artian positif.." ucap Franky.
"Kalau begitu tak apa.." orang Tontatta
memang sangat mudah mempercayai orang.
"Tapi kelihatannya orang-orang membenci
Raja Riku??" Robin tak mengerti.
"Suatu hari, sepuluh tahun yang lalu.." tentara
mainan mulai bercerita.
"Suatu insiden terjadi, yang membuat nama
Raja Riku menjadi rusak hanya dalam satu
malam. Orang-orang tak tahu kenyataan di
balik kejadian itu, raja hanya mencoba untuk
melindungi negeri ini sampai akhir."
"Waktu itu Doflamingo mencoba untuk benar-
benar menghabisi keluarga Riku, aku berhasil
menyelamatkan Rebecca, yang merupakan
keluarganya. Namun pada akhirnya, tetap saja
kami tertangkap. Rebecca sekarang menjadi
caci-makian bagi orang-orang di kolesium.
Aku rela mati demi melindungi kepercayaan
Raja Riku dan hidup Rebecca."
"Kenapa kau begitu.."
"Aku tak bisa melindungi ibu Rebecca. Aku tak
akan pernah melupakan hari ini. Mungkin dia
tak mengingatku sebelum aku menjadi
mainan. Sebenarnya aku adalah.. ayah
kandung Rebecca.."

0 komentar:

Posting Komentar